Abad Kekosongan
Pernahkah kalian mengetahui atau pernah dengar tetang apa itu Abad
kekosongan, disini abad kekosongan bukan seperti di film anime one piece ya
^_^.
Waladunsholeh sendiri akan menuliskan
tetang Abad kekosongan yang sesungguhnya di dunia nyata dan pernah terjadi dalam
catatan sejarah umat manusia.
Mulai dari Abad Keenam Masehi
Secara umum telah diakui, abad keenam Masehi merupakan tahap
Paling gelap dalam sejarah umat manusia. Pada waktu itu kemanusiaan hampir
mencapai jurang kehancuran, yang telah berlangsung selama berabad-abad
sebelumnya, dan nampaknya di seluruh dunia tidak ada kekuatan manapun yang
mampu menyelamatkannya, maka dari itu waladunsholeh sendiri menyimpulkan ini
merupakan abad kekosongan itu terjadi.
Di dalam kemajuannya yang rawan itu, yaitu dari melupakan
Tuhan hingga kepada melupakan diri, manusia telah kehilangan tambatan hatinya,
mereka telah bernasib sama, ajaran para nabi terdahulu telah dilupakan, lampu-lampu yang mereka nyalakan telah padam
dihembus badai kehancuran moral, atau cahaya yang mereka pancarkan telah
menjadi demikian lemahnya, sehingga hanya mampu menerangi hati sebagian kecil
orang saja, sementara sebagian besarnya tenggelam dalam ketidakacuhan dan
kepasrahan.
Karena telah menjadi pihak yang kalah dalam kancah pertempuran
antara keagamaan dan kebendaan, mereka telah mengunci diri dalam biara-biara
atau pergi ke hutan belantara untuk mengasingkan diri.
Mereka yang masih bercokol dalam pusaran kehidupan, telah
menggabungkan diri ke dalam kelompok-kelompok yang berkuasa di negerinya.
Mereka telah membantu para penguasa, dalam pemenuhan hawa nafsu angkara murka
dan dalam memelihara sistem-sistem politik dan ekonomi yang tidak adil, serta
bekerjasama dalam memperoleh keuntungan-keuntungan yang tidak syah dari harta
kekayaan rakyat tertindas.
Bangsa Romawi dan bangsa Persia, yang masing-masing menikmati
monopoli kepemimpinan di Barat dan di Timur, telah tenggelam ke dalam keadaan
moral yang bokbrok. Mereka bergelimang dalam keburukan-keburukan yang parah dan
dalam peradaban yang rusak, akibat kejahatan mereka sendiri.
Kekaisaran mereka telah menjadi gudang kekacauan dan
kejahatan. Kelompok yang memerintah telah mabuk kekuasaan. Mereka
memperturutkan hati dalam ugal-ugalan, pesta-pora dan pemuasan hawa nafsu.
Kelas-kelas menengah, sebagaimana kebiasaan mereka, merasa
sangat bangga meniru mode dan cara hidup orang kaya, sedangkan orang
kebanyakan, hidup kemiskinan yang parah, merka bekerja keras dan mencucurkan keringat
laksana binatang ternak yang diperas tenaganya, sementara kelompok lainnya bisa
hidup mewah dengan ongkang-ongkangan kaki. Tidak jarang mereka mengibur diri
dengan narkotika dan hiburan rendah,atau menutup mata terhadap kesenangan – kesenangan jasmaniyah.
Waladunsholeh menambahkan amat menyedihkan jika kita mendengar
kisah-kisah jaman tersebut, jika dibandingkan dengan jaman kita sekarang, maka
dari itu kita pautut bersyukur terhadap tuhan yang maha esa kita dilahirkan dijaman ini.
Bersambung…
Leave a Comment